Orang Maiyah-Emha Ainun Nadjib

Sat, 26 Apr 2025

Buku ini karya para jamaah Maiyah (sebutan khas untuk sebuah forum diskusi dimana ada Cak Nun didalamnya). Orisinal, namun disunting oleh cak Nun. Cak Nun hanya berposisi sebagai macam polisi lalu lintas untuk menata laju kendaraan-kendaraan cinta dan ilmu orang-orang Maiyah. Tidak satupun huruf pun yang diubah, revisi atau perbaiki. Didalam Maiyah tidak ada struktur guru dan murid. Sebab kedua kata itu carut marut sejarahnya. Guru berasal dari peradaban Hindia. Murid dari peradaban Arab. Sebagai wacana juga membingungkan dan tidak tercapai harmoni keilmuwan. Orang Maiyah adalah orang-orang yang berkumpul sebulan sekal disuatu tempat outdoor, yang jumlahnya belum bisa di identifikasi, duduk bersama rata-rata lima sampai tujuh jam,pukul delapan malam hingga pukul tiga pagi. Tapi orang Maiyah tak pernah sombong bahwa tidak ada kondisi seperti itu dimanapun di seluruh dunia kecuali di tempat Maiyah berkumpul. Terharu? Tidak ada yang dibayar diantara mereka. Bertahun-tahun berkumpul sebulan sekali, tidak ada yang membiayai ongkos transportasi dari rumah ke tempat Maiyah,tidak ada sponsr untuk pengadaan panggung, sound system, tata lampu, nasi, jaja, wedangan serta segala kelengkapan forum. Tidak pejabat, tidak tokoh publik, tidak pabrik rokok, tidak perusahaan-perusahaan atau individu manapun. Tetapi orang Maiyah juga tidak berkata bahwa “Sponsor kami hanya Allah SWT” karena sebagai etika pernyataan itu bisa tertangkap sebagai nada kesombongan dan “ Sok Alim” bagi kalangan tertentu. Tidak ada dukungan dari negara, industri, para pemegang modal, penguasa atau siapapun. Bukan karena para penguasa dan pemilik modal angkuh atau tidak punya kesadaran sosial, melainkan karena orang Maiyah memang tidak pernah minta untuk dibantu, dibiayai dan disponsori. Dalam buku ini banyak pesan-pesan dan terminologi yang sering disalahpahami di realita. Misal, apa beda Ikhlas dan Ridho ? Cak Nun memang tak pernah gagal untuk membuat saya paham cara berpikir yang tertib. “Karena menjadi sebab hidayah bagi satu orang saja lebih baik daripada dunia seisinya” Hidup orang Maiyah tidak tergantung kekayaan dan atau kemiskinan, tetapi tergantung pada proses pembelajaran menggunakan akal dan nuraninya untuk menyutradarai hidup menuju yang pantas dituju.


Tinggalkan pesan mu disini đź’Ś troy.akbar@gmail.com


Newer     Older