Sat, 31 May 2025
"Semakin usia bertambah, kelihatan Jelas bahwa otak memang mengalami degradasi, bahkan otak orang-orang yang sehat,' Ujar Denise Park (Direktur Riset for Vital Lobgevuty di Univ Texas) "Korteks depan kita mengecil, hipokampus--yang adalah pusat memorl-menciut." Volume otak berkurang tiap tahun, pun ketebalan korteks saya. Dari usia dua puluh dan seterusnya, dalam masa kehidupan kita yang normal, kita kehilangan kira-kira satu neuron per detik. Park menyoroti bahwa dalam tes kognitif, otak orang-orang dewasa muda akan tampak teraktifkan di bagian-bagian tertentu saja, sedangkan pada otak orang-orang yang lebih tua, bagian yang teraktifkan lebih luas, Aha! Jadi yang tua unggul satu! Namun, tunggu dulu, kondisi teraktifkan yang lebih luas ini belum tentu bagus. Penyebabnya, Park berargumen, karena otak tua "mengompensasí" kekurangannya dengan cara membuat "penyangga" untuk menghubungkan area yang lebih luas di otak. Semakin tua kita semakin kurang efisien, lebih banyak menggunakan otak kita untuk memperoleh hasil yang sama. Lebih banyak menggunakan otak berarti area-area berlainan "tumpang-tindih", alhasil bisa menyebabkan "interferensi"; sederhananya, kita berusaha mempelajari keterampilan baru, tetapi memori akan keterampilan yang lain ternyata menghalangi. Orang-orang yang lebih muda juga lebih bisa melakukan "modulasi", yaitu ketika pekerjaan mental menjadi lebih menantang, mereka cepat-cepat mendongkrak energi mental. Orang- orang yang lebih tua praktis tidak bisa melakukan modulasi macam ini. "Otak mereka terpatok di kecepatan yang itu-itu saja," kata Park. Tidak mengejutkan pula bahwa kapasitas otak secara keseluruhan mengalami degradasi. Sebagaimana yang terungkap dalam pekerjaan psikolog Timothy Salthouse, tes kognitif yang menaksir kecepatan, nalar, dan memori menunjukkan bahwa penurunan performa yang terkait dengan usia "cukup besar", "linear", dan, yang paling mencemaskan, "kentara sekali sudah tampak sebelum usia 50". Sebagai gambaran, pertimbangkanlah bahwa untuk mendapatkan skor yang sama pada tes IQ, orang berusia 75 tahun hanya perlu mendapatkan setengah dari hasil yang diperoleh orang usia 21 tahun Tinggi benar rintangan yang mengadang saya. Pola umum ini teramati dalam banyak penelitian. Dalam sebuah studi, Neil Charness, Profesor Psikologi dari Florida State University yang sudah lama mempelajari catur dan performa, mempersilakan pecatur-pecatur dengan beragam tingkat kemampuan untuk berusaha menaksir kapan sekak kemungkinan terjadi dalam pertandingan. Semakin cakap pecatur, semakin cepat dia melihat ancaman tersebut. Temuan yang sama sekali tidak mengejutkan. Namun, berapa pun tingkat kecakapannya, semakin tua pecatur, semakin lambat dia menangkap ancaman.
Tinggalkan pesan mu disini 💌 troy.akbar@gmail.com